KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Minggu, 26 Januari 2014

UMRAH SESUAI SUNNAH NABI SAW


Tanya : Bismillah… ustadz Abu Alifa saya ingin mengetahui tata cara Umrah yang pernah dicontohkan Nabi Muhammad saw. Semoga ustadz tidak keberatan menjawabnya. (Kel. Besar Jamaah Majid Al-Muthmainah)

Jawab:  Ibadah Umrah meliputi pelaksanaan IHRAM, THAWAF,  SHALAT DIMAQAM IBRAHIM, SA’I dan TAHALLUL.

1. IHRAM UMRAH
Setelah mandi, atau dalam kondisi sudah mandi kita mulai IHRAM dari tempat (miqat) yang telah ditentukan, lalu kita awali dengan Ihlal Ihram Umrah dengan membaca :

LABBAIKA UMRATAN  
(kami memenuhi panggilan Umrah-Mu)

Setelah membaca  Ihlal Ihram (untuk umrah) diatas, lalu membaca talbiyah dengan nyaring (berulang-ulang) sampai menjelang pelaksanaan THAWAF. Lafadz talbiyah yang dimaksud :

LABBAILAL-LOHUMMA LABBAIK ..LABBAIKA LAA SYARIKA LAKA LABBAIK …INNAL-HAMDA WAN-NI’MATA LAKA WAL-MULK LAA SYARIKA LAK   
(Kami memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah kami penuhi panggilan-Mu, tidak ada serikat bagi-Mu, kami penuhi panggilan-Mu, Sesungguhnya segala puji hanya milik-Mu dan kekuasaan (milik-Mu),  (dan) tidak ada serikat bagi-Mu)


2. THAWAF
Ketentuan Thawaf
a.  Bagi laki-laki pakaian ihramnya dengan pundak sebelah kanan terbuka
b. Dalam kondisi wudhu sebab nanti ada selesai Thawaf ada shalat di Maqam Ibrahim
c. Saat melihat Ka’bah ( Setelah masuk masjidil-Haram) membaca :

ALLOHUMMA ANTAS-SALAM WA MINKAS-SALAM FAHAYYINA RABBANA BIS-SALAM  
(Ya Allah, Engkaulah (sumber) keselamatan, dan dari-Mulah semua keselamatan, maka hidupkanlah kami wahai rabb kami dengan keselamatan)

Setelah itu menuju Hajar Aswad. Dan setelah sampai di Hajar Aswad atau garis lurus (jika jauh), maka bacaan talbiyah dihentikan.  Lantas kita mencium hajar aswad (jika dekat), atau meraba/mengusap  dengan tangan atau alat (tongkat), dan mencium tangan atau tongkat tersebut. Atau jika jauh, maka cukup dengan isyarat tangan atau tongkat TANPA menciumnya. Melakukan hal tersebut sambil membaca :

BISMILLAHI WAL-LOHU AKBAR 
(Dengan menyebut nama Allah yang Maha Besar)

Setelah mencium atau dengan isyarat tanpa mencium, kita menghadap ke arah kanan (sehingga posisi Ka’bah ada disebelah kiri kita) untuk memmulai mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) putaran. Bagi laki-laki tiga putaran pertama dengan lari kecil (dari hajar aswad sampai ruknul-yamani), sedang bagi perempuan tidak ada lari kecil (berjalan saja). Saat thawaf sampai ruknul-yamani membaca do’a :

ROBBANA AATINAA FID-DUNYA HASANAH WA FIL-AKHIRATI HASANAH WA QINA ‘ADZABAN-NAAR

Hali ini dilakukan setiap putaran (thawaf). Selesai thawaf kita menuju Maqam Ibrahim untuk melaksanakan shalat. Sesampainya ditempat (sebelum shalat)  membaca :
WAT-TAKHIDZUU MIM-MAQAAMI IBRAHIMA MUSHALLA


3. SHALAT DI MAQAM IBRAHIM
Yaitu shalat 2 rakaat yang dilakukan sendirian (tidak berjamaah), dengan ketentuan dirakaat pertama membaca al-fathihah dan surat al-kafirun, dan rakaat kedua al-fathihah dan surat al-ikhlash. Selesai shalat, kembali ke hajar aswad dan memegang  atau isyarat sambil membaca :
BISMILLAHI WAL-LOHU AKBAR

Dan selanjutnya menuju ke bukit Shafa untuk melakukan Sa’i.


4. SA’I  ANTARA SHOFA DAN MARWAH
Saat kita sampai di bukit Shafa membaca :
INNASH-SHAFA WAL-MARWATA MIN SYA’AAIRIL-LLAH

Dibukit Shafa kita menghadap Ka’bah (qiblat) sambil mengangkat tangan membaca :

ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLAL-LLAHU WAHDAHU LAA SYARIKALAH LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QADIR, LAA ILAAHA ILLAL-LAHU WAHDAH ANJAZA WA’DAH WA NASHARA ‘ABDAH WA HAZAMAL-AHZAABA WAHDAH

Lalu berdo’a (dalam posisi tetap mengangkat tangan) sesuai keinginan kita. Dilakukan bacaan dan do’a kita itu 3 kali.
Selanjutnya menuju bukit Marwah. Saat sampai lampu hijau hingga lampu hijau berikutnya, bagi laki-laki dianjurkan berlari kecil. Sampai di bukit Marwa membaca sebagaimana yang dilakukan di bukit Shafa, tapi TIDAK MEMBACA “Innas-shafa wal-marwata min sya’aairillah

Hal tersebut (sa’i) ini dilakukan tujuh balikan (dari Shafa ke Marwa dihitung satu kali, begitupun sebaliknya). Sehingga dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah.


5. TAHALLUL
Tahallul merupakan rukun terakhir dari proses ibadah Umrah. Yaitu menggunting beberapa helai rambut atau jika laki  laki (dan bukan Umrah untuk Haji) dianjurkan dicukur habis.  Allohu A’lam