Tanya : Bismillah… ustadz Abu Alifa saya ingin mengetahui tata cara Umrah yang pernah dicontohkan Nabi Muhammad saw. Semoga ustadz tidak keberatan menjawabnya. (Kel. Besar Jamaah Majid Al-Muthmainah)
Jawab: Ibadah Umrah meliputi pelaksanaan IHRAM, THAWAF, SHALAT DIMAQAM IBRAHIM, SA’I dan TAHALLUL.
1. IHRAM UMRAH
Setelah
mandi, atau dalam kondisi sudah mandi kita mulai IHRAM dari tempat
(miqat) yang telah ditentukan, lalu kita awali dengan Ihlal Ihram Umrah
dengan membaca :
LABBAIKA UMRATAN
(kami memenuhi panggilan Umrah-Mu)
Setelah
membaca Ihlal Ihram (untuk umrah) diatas, lalu membaca talbiyah dengan
nyaring (berulang-ulang) sampai menjelang pelaksanaan THAWAF. Lafadz
talbiyah yang dimaksud :
LABBAILAL-LOHUMMA LABBAIK ..LABBAIKA LAA SYARIKA LAKA LABBAIK …INNAL-HAMDA WAN-NI’MATA LAKA WAL-MULK LAA SYARIKA LAK
(Kami
memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah kami penuhi panggilan-Mu, tidak ada
serikat bagi-Mu, kami penuhi panggilan-Mu, Sesungguhnya segala puji
hanya milik-Mu dan kekuasaan (milik-Mu), (dan) tidak ada serikat
bagi-Mu)
2. THAWAF
Ketentuan Thawaf
a. Bagi laki-laki pakaian ihramnya dengan pundak sebelah kanan terbuka
b. Dalam kondisi wudhu sebab nanti ada selesai Thawaf ada shalat di Maqam Ibrahim
c. Saat melihat Ka’bah ( Setelah masuk masjidil-Haram) membaca :
ALLOHUMMA ANTAS-SALAM WA MINKAS-SALAM FAHAYYINA RABBANA BIS-SALAM
(Ya
Allah, Engkaulah (sumber) keselamatan, dan dari-Mulah semua
keselamatan, maka hidupkanlah kami wahai rabb kami dengan keselamatan)
Setelah
itu menuju Hajar Aswad. Dan setelah sampai di Hajar Aswad atau garis
lurus (jika jauh), maka bacaan talbiyah dihentikan. Lantas kita mencium
hajar aswad (jika dekat), atau meraba/mengusap dengan tangan atau alat
(tongkat), dan mencium tangan atau tongkat tersebut. Atau jika jauh,
maka cukup dengan isyarat tangan atau tongkat TANPA menciumnya.
Melakukan hal tersebut sambil membaca :
BISMILLAHI WAL-LOHU AKBAR
(Dengan menyebut nama Allah yang Maha Besar)
Setelah
mencium atau dengan isyarat tanpa mencium, kita menghadap ke arah kanan
(sehingga posisi Ka’bah ada disebelah kiri kita) untuk memmulai
mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) putaran. Bagi laki-laki tiga
putaran pertama dengan lari kecil (dari hajar aswad sampai
ruknul-yamani), sedang bagi perempuan tidak ada lari kecil (berjalan
saja). Saat thawaf sampai ruknul-yamani membaca do’a :
ROBBANA AATINAA FID-DUNYA HASANAH WA FIL-AKHIRATI HASANAH WA QINA ‘ADZABAN-NAAR
Hali
ini dilakukan setiap putaran (thawaf). Selesai thawaf kita menuju Maqam
Ibrahim untuk melaksanakan shalat. Sesampainya ditempat (sebelum
shalat) membaca :
WAT-TAKHIDZUU MIM-MAQAAMI IBRAHIMA MUSHALLA
3. SHALAT DI MAQAM IBRAHIM
Yaitu
shalat 2 rakaat yang dilakukan sendirian (tidak berjamaah), dengan
ketentuan dirakaat pertama membaca al-fathihah dan surat al-kafirun, dan
rakaat kedua al-fathihah dan surat al-ikhlash. Selesai shalat, kembali
ke hajar aswad dan memegang atau isyarat sambil membaca :
BISMILLAHI WAL-LOHU AKBAR
Dan selanjutnya menuju ke bukit Shafa untuk melakukan Sa’i.
4. SA’I ANTARA SHOFA DAN MARWAH
Saat kita sampai di bukit Shafa membaca :
INNASH-SHAFA WAL-MARWATA MIN SYA’AAIRIL-LLAH
Dibukit Shafa kita menghadap Ka’bah (qiblat) sambil mengangkat tangan membaca :
ALLAHU
AKBAR…ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR, LAA ILAAHA ILLAL-LLAHU WAHDAHU LAA
SYARIKALAH LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QADIR,
LAA ILAAHA ILLAL-LAHU WAHDAH ANJAZA WA’DAH WA NASHARA ‘ABDAH WA
HAZAMAL-AHZAABA WAHDAH
Lalu berdo’a (dalam posisi tetap mengangkat tangan) sesuai keinginan kita. Dilakukan bacaan dan do’a kita itu 3 kali.
Selanjutnya
menuju bukit Marwah. Saat sampai lampu hijau hingga lampu hijau
berikutnya, bagi laki-laki dianjurkan berlari kecil. Sampai di bukit
Marwa membaca sebagaimana yang dilakukan di bukit Shafa, tapi TIDAK
MEMBACA “Innas-shafa wal-marwata min sya’aairillah“
Hal
tersebut (sa’i) ini dilakukan tujuh balikan (dari Shafa ke Marwa
dihitung satu kali, begitupun sebaliknya). Sehingga dimulai dari Shafa
dan berakhir di Marwah.
5. TAHALLUL
Tahallul
merupakan rukun terakhir dari proses ibadah Umrah. Yaitu menggunting
beberapa helai rambut atau jika laki laki (dan bukan Umrah untuk Haji)
dianjurkan dicukur habis. Allohu A’lam