KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Jumat, 30 Januari 2015

HUKUM JUM'AT BAGI MUSAFIR


DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah II Pasca Muktamar XIII
Di PC Persis Banjaran, 03 Rabi'uts Tsani 1428 H 
                                 21       April         2007 M


Tentang :
"HUKUM JUM'AT BAGI MUSAFIR"

بسم الله الرحمن الرحيم



Dewan Hisbah Persatuan islam setelah :

MENGINGAT :

1. Firman Allah tentang wajib Jum'at

ياايها الذين امنوا ءاذا نودي للصلاة من يوم الجمعة فاسعوا ءالى ذكر الله وذروا البيع ذلكم خير لكم ءان كنتم تعلمون

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Q.S. Al-Jumu'ah : 9

2. Hadis Rasulullah saw. tentang golongan yang dikecualikan dari kewajiban Jum'at

عن طارق بن شهاب عن النبى ص قال الجمعة حق واجب على كل مسلم فى جماعة إلا أربعة عبد مملوك او امرأة أو صبي أو مريض

Dari Thariq bin Syihab, dari Nabi saw. beliau bersabda, "Jum'at itu hak yang wajib bagi setiap muslim secara berjama'ah kecuali empat golongan; hamba sahaya, perempuan, anak-anak, dan yang sakit. H.R. Abu Daud, Sunan Abu Daud, I : 347

3. Hadis yang menerangkan bahwa pada saat wukuf yang jatuh pada hari Jum'at di Arafah Rasulullah saw. shalat zhuhur dijama' dengan ashar

فأجاز حتى أتى عرفة فوجد القبة قد ضربت له بنمرة فنزل بها حتى إذا زاغت الشمس أمر بالقصواء فرحلت له فأتى بطن الوادي فخطب الناس ثم أقام فصلى الظهر ثم أقام فصلى العصر ولم يصل بينهما شيئا ...

"... Selanjutna beliau berangkat hingga sampai di Arafah, maka beliau menemukan tenda yang telah dibangun untuknya di Namirah, kemudian beliau singgah di namirah, sehingga tatkala tergelincir matahari, beliau menyuruh dibawakan Qaswa (unta beliau), kemudian unta itu diserahkan padanya. Selanjutnya beliau sampai dilembah, terus beliau memberi hutbah pada manusia, kemudian dikumandangkan adzan selanjutnya iqamat, terus beliau shalat Dzuhur, kemudian iqamat, dan terus shalat Ashar, serta beliau tidak shalat apapun diantara kedua salat itu. H.R. Muslim, Shahih Muslim, II : 886

4. Hadis Ibnu Umar yang melaksanakan Jum'at ketika safar sebagai berikut :

عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ كَانَ إِذَا كَانَ بِمَكَّةَ فَصَلَّى الْجُمُعَةَ تَقَدَّمَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ تَقَدَّمَ فَصَلَّى أَرْبَعًا وَإِذَا كَانَ بِالْمَدِينَةِ صَلَّى الْجُمُعَةَ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى بَيْتِهِ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَلَمْ يُصَلِّ فِي الْمَسْجِدِ فَقِيلَ لَهُ فَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَفْعَلُ ذَلِكَ

Dari Atha, dari Ibnu Umar, ia berkata, "Beliau (Ibnu Umar) berada di Mekah, lalu shalat Jum'at, (setelah selesai) ia melangkah ke depan untuk shalat sunat dua raka'at, kemudian melangkah kedepan untuk shalat sunat empat raka'at. Dan bila berada di Madinah ia shalat Jum'at, lalu kembali ke rumahna, maka salat dua rakaat dan tidak shalat dimasjid. Maka ditanyakan kepadanya, lalu ia berkata, "Rasulullah saw melakukan hal itu (salat sunat ba'da Jum'at di rumahnya)". H.R. Abu Daud, Sunan Abu Daud, I : 363

5. Hadis tentang Ibnu Umar ang tidak melaksanakan Jum'at ketika safar sebagai berikut :

عن نافع أن ابن عمر ض ذكرله أن سعيد بن زيد بن عمرو بن نفيل وكان بدريا مرض فى يوم جمعة فركب إليه بعد أن تعالى النهار واقتربت الجمعة و ترك الجمعة

Dari Nafi' sesungguhnya Ibnu Umar diterangkan kepada beliau bahwa Sa'id bin Zaid bin Amr bin Nufel, dan ia orang Badar, sakit pada hari Jum'at. lalu Ibnu Umar berangkat untuk menengoknya menjelang siang, dan telah dekat waktu Jum'at, dan Ibnu Umar tidak melaksanakan Jum'at. H.R. Bukhari, Fathul Bari, VII : 360, No. 3991

MENDENGAR :

1. Sambutan dan pengarahan dari Ketua Dewan Hisbah KH.Usman Shalehudin
2. Sambutan dan pengantar dari Ketua Umum PP Persis K.H.Drs. Shiddiq Amien, MBA
3. Makalah dan pembahasan yang disampaikan oleh K.H. Luthfi Abdullah Ismail,Lc
4. Pembahasan dan penilaian dari anggota Dewan Hisbah terhadap masalah tersebut diatas

MENIMBANG :

1. Keputusan Dewan Hisbah tahun 2001 yang beristinbath bahwa "Musafir tidak dikecualikan dari kewajiban Jum'at"
2. Hadis-hadis tentang empat golongan ang dikecualikan dari wajib jum'at adalah sahih
3. Hadis-hadis tentang musafir yang dikecualikan dari wajib Jum'at semuanya daif
4. Wukuf di Arafah terjadi pada hari Jum'at, 9 Dzulhijjah tahun 10 H dan Nabi melaksanakan salat zhuhur dan ashar dijama dan diqashar
5. Ada pemahaman wukuf Nabi di Arafah terjadi pada hari Sabtu, 10 Dzulhijjah tahun 10 H. Dengan demikian, pada hari Jum'at Nabi berada di Mina dan beliau melaksanakan salat zhuhur dan Ashar bukan salat Jum'at.
6. Ada pemahaman bahwa musafir tidak wajib jum'at karena tidak ditemukan keterangan Nabi saw salat Jum'at waktu safar termasuk waktu pelaksanaan haji.
7. Tidak ditemukan satu keteranganpun selama Nabi melakukan safar haji atau lainnya melakukan Jum'at.
8. Ditemukan keterangan bahwa Ibnu Umar salat Jum'at ketika safar di Mekah.

9. Ditemukan keterangan bahwa Ibnu Umar ketika menjenguk yang sakit di Badar tidak melaksanakan Jum'at.
10. Orang yang sedang melaksanakan ibadah haji adalah musafir.
11. Perlu dipertegas kembali tentang hukum jum'at bagi musafir

Dengan demikian Dewan Hisbah Persatuan islam

MENGISTINBATH :

1. Merevisi keputusan Dewan Hisbah tahun 2001 yang menetapkan bahwa "Musafir tidak dikecualikan dari kewajiban Jum'at"

2. Musafir boleh tidak melaksanakan Jum'at

3. Musafir yang tidak melaksanakan Jum'at wajib salat zhuhur.

Demikian keputusan Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan makalah terlampir.

الله ياءخذ باءيدينا الى ما فيه خير للاء سلام و المسلمين

Bandung, 03 R. Tsani 1428 H 
               21 A p r i l  2007 M

Ketua                                                    Sekretaris

ttd                                                           ttd

KH.Usman Shalehuddin                       KH.Wawan Shofwan Sh 
NIAT : 05336                                        NIAT : 30400

Tidak ada komentar:

Posting Komentar