KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Jumat, 13 Februari 2015

SEMUA RANGKAIAN PROSES (JANGAN CEPAT MENYIMPULKAN)




Diceritakan pada masa silam ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang bagus dan gagah. Dan suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dengan harga yang cukup tinggi. Akan tetapi si petani miskin itu tidak berniat untuk menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejeknya atas keputusan yang diambil petani tersebut yang menurut mereka keputusan yang “bodoh“.

Keesokan harinya kuda putih itu hilang dari kandangnya. Maka teman-temannya berkata, “Sungguh malang dan jelek nasibmu! Padahal seandainya kemarin kudamu dijual, tentu kamu akan menjadi kaya, tapi sekarang kudamu sudah hilang tak membawa keberuntungan”.

Si petani miskin hanya diam!

Beberapa hari kemudian, kuda si petai itu kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, “Wah, beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan”.

Si petani hanya diam!

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru terjatuh dan kakinya patah. Teman-temannya berkata, “Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang kaki anakmu patah“.

Sekali lagi, si petani tetap diam tak berkomentar!

Seminggu kemudian terjadi peperangan diwilayah itu. Semua anak muda didesa dipaksa untuk berperang, kecuali anak si petani karena tidak bisa berjalan. Sekali lagi teman-temanya mendatangi si petani sambil menangis, “Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, sementara kami harus kehilangan anak-anak kami“.

Si petani kemudian berkomentar, “Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek. Semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini, apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang dirasa buruk hari ini, belum tentu buruk untuk hari esok“. (Sumber : Manajemen Alhamdulillah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar