KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Senin, 29 Juni 2015

SAHKAH SHALAT MALAM "SUPER CEPAT"



Ini merupakan jawaban atas beberapa inbox yang bertanya, tentang kejadian yang berulang mengenai shalat malam (tarawih) 23 rakaat dalam waktu kurang dari 10 menit.

SHALAT TERCEPAT? BAGAIMANA DENGAN BEBERAPA HADITS DIBAWAH INI?

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِبْلٍ قَالَ : " نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَقْرَةِ الْغُرَابِ ، وَافْتِرَاشِ السَّبْعِ ، وَأَنْ يُوَطِّنَ الرَّجُلُ الْمَكَانَ فِي الْمَسْجِدِ كَمَا يُوَطِّنُ الْبَعِ. أحمد (3/428) ، وأبو داود (862)

Dari Abdirrahman bin Syibl berkata Rasulullah saw telah melarang (shalat seperti) gagak mematuk makanan , dan melarang seperti binatang buas yang mau menerkam (keduanya biasanya saat sujud), dan melarang mengambil tempat khusus (tidak mau beranjak) seperti halnya onta yang mengambil lokasi khusus. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّه عَنْهُ أنَّ النبيَّ صلى الله عليه وسلم قال: " إذا قُمْتَ إلَى الصَّلاةِ فَأَسْبغِ الوُضُوءَ، ثم أسْتَقْبِلِ القِبْلَةَ، فَكَبِّرْ، ثم أقْرَأْ ما تَيَسَّرَ مَعَك مِنَ القرآن، ثم ارْكَعْ حتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعاً، ثم أرْفَعْ حتَّى تَعْتَدِلَ قائماً، ثم أسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ ساجداً، ثم أرْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جالساً، ثم أسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ ساجداً، ثُمَّ أفْعَلْ ذلك في صَلاَتِكَ كلِّها". (أخرجه السبعة. واللفظ للبخاري. ولابن ماجه "حتى تطمئن قائما")

Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi saw telah bersabda: Jika kamu hendak berdiri shalat , maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadap ke kiblat, lalu takbir kemudian bacalah apa yang mudah bagimu dari Qur`an, kemudian ruku`lah hingga tumaninah rukunya, kemudian bangkitlah hingga engkau lurus berdiri, kemudian sujudlah hingga tumaninah sujud, kemudian bangkitlah hingga engkau tumaninah duduk, kemudian sujudlah hingga tumaninah sujud, lalu lakukan yang demikian dalam shalatmu semuanya. (Dikeluarkan oleh Tujuh, lafadz in versi Bukhari). Dalam riwayat Ibnu Majah "hingga tumaninah berdiri".

عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَحْيَى بْنِ خَلَّادٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَمِّهِ، وَكَانَ بَدْرِيًّا قَالَ: كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ، فَدَخَلَ رَجُلٌ، فَصَلَّى فِي نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ، فَجَعَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْمُقُهُ، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ فَرَدَّ عَلَيْهِ وَقَالَ: " ارْجِعْ فَصَلِّ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ " فَرَجَعَ فَصَلَّىَ، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ فَرَدَّ عَلَيْهِ وَقَالَ: " ارْجِعْ فَصَلِّ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ " قَالَ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا، فَقَالَ لَهُ فِي الثَّالِثَةِ أَوْ فِي الرَّابِعَةِ: وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ، لَقَدْ أَجْهَدْتُ نَفْسِي، فَعَلِّمْنِي وَأَرِنِي، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تُصَلِّيَ فَتَوَضَّأْ فَأَحْسِنْ وُضُوءَكَ، ثُمَّ اسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ، ثُمَّ كَبِّرْ، ثُمَّ اقْرَأْ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ قَائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ قُمْ، فَإِذَا أَتْمَمْتَ صَلَاتَكَ عَلَى هَذَا فَقَدْ أَتْمَمْتَهَا، وَمَا انْتَقَصْتَ مِنْ هَذَا مِنْ شَيْءٍ، فَإِنَّمَا تُنْقِصُهُ مِنْ صَلَاتِكَ (رواه احمد)

Dari Ali bin Yahya bin Khallad dari bapaknya dari pamannya dan ia adalah "ahli Badr" (ikut perang badr), ia berkata; Kami pernah bersama Rasulullah saw berada di dalam Masjid. Kemudian masuklah seorang laki-laki dan shalat di salah satu penjuru Masjid. Maka Rasulullah saw memandangnya sepintas. Kemudian laki-laki itu pun mendatangi beliau dan mengucapkan salam. beliaupun memjawab salamnya dan bersabda: "Ulangi shalat kamu, karena sesungguhnya kamu belum shalat." Beliau mengulanginya sebanyak dua atau tiga kali. Maka laki-laki itu pun berkata pada kali yang ketiga atau yang keempat, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, sungguh, saya telah berusaha sekuat kemampuan. Karena itu, ajari dan tunjukkanlah (shalat yang benar) padaku." Maka Nabi saw bersabda: "Jika kamu hendak shalat, maka berwudlu dan sempurnakanlah wudlumu. Kemudian kamu menghadap kiblat dan bertakbir lalu bacalah (sesuatu dari ayat Al Qur`an). Setelah itu, ruku'lah, sampai kamu tumaninah ruku'. Kemudian angkatlah kepalamu, hingga tumaninah berdiri. Dan sujudlah sampai tumaninah sujudmu, kemudian bangkitlah sampai tumaninah dudukmu. Kemudian kamu sujud lagi, sampai tumninah sujudmu, lalu berdirilah. Jika kamu menyempurnakan shalatmu seperti ini, maka sungguh, kamu telah menyempurnakannya, dan jika kamu mengurangi sedikit darinya, maka sesungguhnya kamu mengurangi shalatmu. (HR.Ahmad)

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَرُ

"...Dari Abi Hurairah berkata. Bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Tidak sedikit yang berpuasa, tapi tidak mendaptkan nilai puasanya kecuali hanya (tahan) lapar. Dan tidak sedikit yang bangun (shalat malam/tarawih), tapi tdk mendapatkan nilai dari shalatnya kecuali hanya (kuat) terjaga. (Ibnu Majah)

Kesimpulan :
Termasuk tidak sempurna bahkan tidak sah bagi siapa saja yang mengurangi rukun shalat termasuk tumaninah dalam berdiri, sujud, duduk diantara dua sujud dan bacaan shalat. Allohu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar