KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Sabtu, 06 Oktober 2012

YA RABB>>> BERILAH YANG TERBAIK UNTUKNYA!




Jum'at 7 September 2012 M atau tepatnya 1jam selesai shalat jumat didaerah Sudirman Setiabudi aku mendapat telp dari teman dekat kakaku Ofiq Dzulfiqar yang ada di Bondowoso karena tentu mendapat kabar dari A Ihsan yg ada dirumah sakit. Sebab aku lupa tidak menghidupkan alat komunikasiku sehabis jumat, aku harus cepat ke rumah sakit sebab pihak rumah sakit menunggu persetujuanku. Saat dokter bilang bahwa kakaku harus di operasi, aku berpikir tidak jadi masalah. Tapi saat pihak rumah sakit mengatakan harus menyiapkan dalam jangka waktu 3 jam biaya 70 jt dengan uang muka 40 jt  …kelemahanku mulai aku rasakan. Bagiku uang sejumlah itu terlalu besar. Aku bertanya pada kedua saudara perempuan kandungku … keduanya hanya menangis … tangisan keduanya sungguh sangat menyayat hatiku. Kasihan dia .. sekalipun mungkin aku sendiri yang merasakan terlalu berat beban saat itu. Aku hanya mampu berdoa yang terbaik dan menangis serta merasakan betapa aku tak mampu melakukan apa-apa tuk menolong dan menyelamatkan jiwa kakaku. Sekalipun aku  tahan tangisan itu, aku tak mampu menahannya …. Aku pergi ke masjid dan kuluapkan tangisan itu …. Dadaku terasa sesak ….. Ku masih berharap ada keajaiban.

Sabtu sore … aku mendapat telp dari kakak perempuanku, supaya cepat ke rumah sakit …. Saat itu aku tengah memenuhi undangan di daerah Jakarta. Saat diperjalanan aku mendapat sms dari anak sulungku yg mengirformasikan bawa kakaku sudah "koma"…Terasa badan  lemas, kaki seakan tak bisa digerakkan. Bayangan yang terjadi pada guruku tercinta seolah akan menimpaku … Aku cepat parkir di halte daerah Kedoya … Aku lemas (ngalungsar) seolah tak ada tenaga. Seorang bapak memberiku minum teh manis angat … keringat keluar bercucuran … Bajuku basah seolah sedang dicuci. Ya Allah, apakah sampai disini aku menikmati kehidupan dunia? … Aku dibaluri sesuatu oleh bapak itu, akhirnya ada sedikit tenaga. Tapi bapak itu menyarankan supaya jgn pergi dulu … Tapi aku memaksakan diri sebab perasaanku sdh tidak enak. Tapi baru sampai Grogol perasaannku tidk akan mampu melanjutkan perjalanan jauh ke Depok apalagi dalam kondisi macet. Akhirnya aku putuskan untuk istirahat beberapa saat ditempatku …..

Istirahatku hanya satu jam… saat jam menunjukkan pukul 21.00 aku berangkat menuju rumah sakit. Tak ada hal yang aneh diperjalanan menuju rumah sakit Depok, hanya motorku kesenggol oleh angkutan kota yang membuat motorku sempat oleng.
Kira-kira satu jam aku sudah sampai ditempat … Terlihat teman seangkatan di PPI 67 sudah menunggu. Terus terang kedatangan sebagian dari shahabat itu sedikit memberikan motifasi sekaligus "menghibur"ku …. Sekalipun kesedihan hati tetap tidak bisa ditutupi. Tiba-tiba aku diingatkan dengan sms dari pegurus masjid bahwa besok pagi bagian kuliah shubuh. Hanya kalimat "insya Allah" yang kubalas.

Tepat pukul 03.00 dini hari aku keluar dan berecana untuk pergi memenuhi janji untuk mengisi. Hal ini pikirku dokter semalaman tidak memanggil keluarga kakakku… mungkin ada peningkatan, itu dalam pikirannku. Tapi saat mau naik motor, pikiran berubah dan perasaannku agak berat untuk meninggalkan kakakku. Kubelokan kakiku melangkah kedalam masjid. Entah mengapa saat itu tak bisa menahan kesedihan … menangis dan menangis … "Ya Alloh seandainya kehidupan didunia untuk kakakku akan lebih baik, hambaMu memohon kesembuhan … Ya Alloh seandainya Engkau memanggilnya akan lebih baik bagi kehidupannya nanti, maka aku serahkan padaMU". Ya Alloh berilah yang terbaik buat kehidupan kakaku" …. Tangisan kecintaan pada kakakku terus mengalir, sampai tak terasa adzan shubuh berkumandang.

Ahad 9 September 2012

Selesai shalat shubuh perasaannku semakin deg-degan …. Ya Allah ada apa denganku ini?  Aku bergegas menuju tempat dimana pihak rumah sakit menyediakan tempat khusus bagi keluarga pasien yang ada di ruang ICU. Waktu menunjukkan pukul 05.30 WIB. Aku semakin deg-degan, …kunaon ieu hati seseblakan bae…pikirku dalam hati. Tiba-tiba petugas menanyakan keluarga kakakku. Langsung aku menghampirinya … Dokter menyuruh bapak masuk …! ia bilang kondisi ksesehatannya memburuk
Saat ku masuk ruangan, kupegang kaki kakakku dan terasa dingin … Aku langsung menghampirinya, Kang….! Ikuti aku "Laa ilaaha illalloh …. Laa ilaaha illalloh …Laa ilaaha illalloh … ku-ulang2 kalimat tersebut pada telinga sebelah kanan sambil kudekap. Petugas membawa alat pernapasan (buatan), tapi aku bilang …Ga usah! Hanya aku meminta untuk ditemani yang lain.. dan dokter mengizinkannya. Kurang lebih 15 menit aku tidak berhenti mengucapkan lafadz itu sambil terus kudekap kakakku! Aku merasakan saat memasuki menit ke 15 ruh kakakku lepas …. "Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji'un" … setelah itu aku cium dan kecup kening kakakku, kupeluk ia …. Aku menangis sambil kupeluk kakakku …. Melayang pikiranku entah kemana… yang jelas belum aku lepaskan pelukan saat itu!  Yaa Alloh mudah-mudahan yang terbaik untuk kehidupan kakakku, seperti yang selalu aku mohonkan kepada-MU. Selamat jalan ustadz muda ... selamat jalan kakakku tercinta .....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar