Tanya : Assalamu’alaikum wr.wb. Pak Ustadz Abu, saya minta kejelasan mengenai do’a mau tidur. Sebab katanya dianjurkan untuk membaca ayat kursi, 2 ayat terakhir al-Baqarah dan yang lainnya. Apakah hal tersebut ada dasarnya? Dan juga mohon penjelasan mengenai do’a bangun tidur. terima kasih. HG Cilegon
Jawab : Wa’alaikumussalam wr.wb. Ada beberapa ketentuan atau anjuran yang diajarkan oleh Rasulullah saw menjelang tidur, diantaranya :
Pertama, disunatkan untuk berwudhu terlebih dahulu seperti wudhu hendak shalat (HR.Bukhary Muslim). Kedua, shalat witir (dulu) jika dikhawatirkan tidak tidak bisa bangun disepertiga malam (Mutafaq ’Alaih). Ketiga, memadamkan api, mengunci pintu dan jendela, serta menutup semua tempat air dan makanan (HR.Muslim). Keempat, membersihkan tempat tidur diantaranya dengan mengibaskan ujung kain (HR.Bukhary Muslim).
Sedangkan
mengenai posisi tidur Nabi saw mencontohkan miring ke sebelah kanan
sehingga badan bertumpu pada lambung sebelah kanan (HR.Bukhary Muslim),
meletakan tangan dibawah pipi (HR.Bukhary), tidak tidur tengkurap
(HR.Abu Dawud).
Adapun mengenai dzikir (bacaan) sebelum tidur diantaranya:
1. Membaca tiga surat
Al-Ikhlaash,
Al-Falaq dan An-Naas. Dan meniupkannya kepada kedua (telapak)
tangannya, kemudian mengusap sekujur badannya semampunya dengan kedua tangannya,
dimulai dari kepalanya, wajahnya dan bagian depan dari badannya. Hal
ini dilakukan tiga kali. (HR. Al-Bukhariy, Fathul Baarii 9 / 62 dan
Muslim 4 / 1723)
عَنْ
عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى
فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ
فِيهِمَا {قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ} وَ{قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} وَ{قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ}
ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا
عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ.
Dari 'Aisyah. Biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila hendak beranjak ke tempat
tidurnya pada setiap malam, beliau menyatukan kedua telapak tangannya,
lalu meniupnya dan membacakan surat: "QULHUWALLAHU AHAD.." dan, "QUL `A'UUDZU
BIRABBIL FALAQ..." serta, "QUL `A'UUDZU BIRABBIN NAAS.." Setelah itu,
beliau mengusapkan dengan kedua tangannya pada anggota tubuhnya yang
terjangkau olehnya. Beliau memulainya dari kepala, wajah dan pada
anggota yang dapat dijangkaunya. Hal itu, beliau ulangi sebanyak tiga
kali
2. Membaca ayat kursi.
Sabda Nabisaw : siapa
yang membacanya ketika dia merebahkan dirinya di tempat tidurnya maka
sesungguhnya akan senantiasa ada baginya dari sisi Allah yang akan
menjaganya dan syaithan tidak akan mendekatinya sampai subuh. (HR. Al-Bukhariy, Fathul Baarii 4 / 487)
3.Membaca surat
Al-Baqarah
:285-286 (dua ayat terakhir).
Barangsiapa yang membaca dua ayat ini
pada malam hari maka dua ayat ini akan mencukupinya. (HR. Al-Bukhariy,
Fathul Baarii 9 / 94 dan Muslim 1 / 554)
4. Membaca Do'a
Bismika Allohumma Amutu wa Ahya (Dengan menyebut nama-Mu, aku mati dan aku hidup) HR. Al-Bukhariy, Fathul Baarii 11/113 dan Muslim 4 / 2083
5. Membaca do'a
اللهم
أسلمت نفسي إليك, وفوضت أمري إليك, ووجهت وجهي إليك, وألجأت ظهري إليك,
رغبة ورهبة إليك, لا ملجأ ولا منجا منك إلا إليك, آمنت بكتابك الذي أنزلت
وبنبيك الذي أرسلت
Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu
dan aku memasrahkan urusanku kepada-Mu. Dan aku hadapkan wajahku
kepada-Mu dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu, dalam keadaan harap
dan cemas hanya kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan
diri dari (siksa) Mu kecuali hanya kepada-Mu. Aku beriman kepada
kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan (aku beriman) kepada Nabi-Mu
yang telah Engkau utus.
Rasulullah bersabda jika ia mengucapkan do’a ini: "Jika kamu mati maka kamu mati di atas fithrah (Islam)." (HR. Al-Bukhariy , Fathul Baarii 11/113 dan Muslim 4 / 2081)
Sedangkan diantara dzikir yang diajarkan Nabi saw saat bangun dari tidur diantaranya :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“Segala puji hanya bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya (kami) dikumpulkan.” (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baarii 11/113 dan Muslim 4/2083)
Dan juga membaca :
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. سُبْحَانَ اللهِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلاَ
حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، رَبِّ
اغْفِرْلِيْ
“Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah
satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan
milik-Nya segala puji dan Dia Maka Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci
Allah, dan segala puji hanya milik Allah, dan tidak ada yang berhak
diibadahi kecuali Allah, dan Allah Maha Besar. Dan tidak ada daya dan
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha
Agung. Ya Tuhanku, ampunilah aku.”
Sabda Nabi saw : Barang
siapa yang mengucapkannya maka akan diampuni (dosa-dosanya), dan jika
berdo’a maka akan dikabulkan dan jika dia bangkit lalu berwudhu`
kemudian shalat maka akan diterima shalatnya. (HR. Al-Bukhariy, Fathu
al-Baarii 3/39)
Juga membaca :
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ
Segala
puji hanya bagi Allah yang telah memberi keselamatan kepadaku dalam
jasadku dan yang telah mengembalikan ruhku kepadaku dan yang telah
mengizinkanku untuk berdzikir/mengingat-Nya.” (HR. At-Tirmidziy 5/473, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/144)
Disamping itu kita dianjurkan membaca surat Ali ‘Imran ayat 190-200. (HR. Al-Bukhariy, Fathu al-Baarii 8/237 dan Muslim 1/530) Allohu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar