KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Selasa, 07 Mei 2013

SHALAT GERHANA BAGI WANITA



Tanya : Bismillah… Kang Abu (punten abi mah resep nyebat akang), bade tumaros (mau nanya) soal shalat gerhana. Apakah pada jaman Nabi saw wanita ikut shalat gerhana dimasjid? Soalna ada yang mengatakan b agiwanita tidak diperkenankan! Hatur nuhun kana waleranana.. NR Tasikmalaya

Jawab : Syaikhu al-hadits Imam Al-Bukhary dalam kitabnya memuat “Babu al-Shalati al-Nisaai ma’a al-rijaali fi al-kusuf”. Dalam bab itu ada hadits yang diterima oleh Asma’ binti Abi Bakr ra. Beliau (Asma’) bercerita :

أَتَيْتُ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – زَوْجَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – حِينَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ ، فَإِذَا النَّاسُ قِيَامٌ يُصَلُّونَ ، وَإِذَا هِىَ قَائِمَةٌ تُصَلِّى فَقُلْتُ مَا لِلنَّاسِ فَأَشَارَتْ بِيَدِهَا إِلَى السَّمَاءِ ، وَقَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ . فَقُلْتُ آيَةٌ فَأَشَارَتْ أَىْ نَعَمْ

“Saya mendatangi Aisyah ra –(yaitu) isteri Nabi saw- ketika terjadi gerhana matahari. Saat itu manusia tengah menegakkan shalat. Ternyata Aisyah-pun berdiri ikut shalat. Saya (Asma’) bertanya: “Kenapa orang-orang ini?” Aisyah mengisyaratkan tangannya ke langit seraya berkata, “Subhanallah (Maha Suci Allah)”. Saya bertanya: “Tanda (gerhana)?” Aisyah lalu memberikan isyarat untuk mengatakan ya (HR. Bukhary no 1053)

Dengan hadits diatas cukuplah menjadi dasar dan hujjah bahwa syariat shalat kusuf pada masa Nabi saw bukan saja diikuti oleh laki-laki melainkan juga wanita. Allohu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar