KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Jumat, 09 Oktober 2015

MUNGKINKAH PERISTIWA MINA, MERUPAKAN RENTETAN "BUNTUT" DARI KEGAGALAN SABOTASE "NEGARA SYI'AH" SEBELUMNYA?





Tragedi Mekkah yang terjadi pada tahun 1987 tepatnya 31 Juli 1987 merupakan sejarah "Pengkhianatan" negara syi'ah di Mekkah. Konon saat itu ribuan jamaah haji Iran melakukan demonstrasi diberbagai jalan yang menuju Masjidil Haram. Bahkan para demonstran saat itu membawa senjata tajam dibalik kain ihram mereka, dan tentu sebagai tameng wanita ditempatkannya dibarisan depan para demonstran. Apa yang terjadi?

Tidak kurang dari 400 orang meninggal, dan sudah barang tentu rakyat Iran seolah "ditumbalkan" menjadi keinginan politik negara. Menurut catatan yang saya baca disamping jamaah haji Iran yang jadi "tumbal", 85 pihak keamanan Saudi dan 42 jamaah haji dari negara lain ikut kena imbas dan meninggal.

Pada tahun-tahun berikutnya lebih parah, mereka menggunakan bahan peledak. Bahkan pada musim haji 1410/1990 mereka menyemrotkan gas beracun diterowongan Al-Mua'ishim saat jemaah haji berdesak-desakan. Pada pelaksanaan haji di tahun tersebut, surat kabar Kuwait mengatakan bahwa Garda Revolusi Iran mengirim sekelompok intelijen dan pemimpin militer dari "Pasukan Quds" ke Mekkah, untuk melakukan sabotase dan terorisme selama musim haji. Pada musim haji di tahun 1410 Hijriyah konon hampir lima ribu jama’ah haji terbunuh, serta banyak yang mengalami luka-luka.

Organisasi Islam Sunni Ahwaz di Iran memperingatkan dalam sebuah pernyataannya kepada aparat keamanan di Arab Saudi dari bahaya kelompok teroris Iran ini, dan menyerukan mereka untuk mengambil tindakan preventif untuk menggagalkan operasi dari kelompok teroris yang sangat aktif tersebut. (lihat "Fakta Makar Syi'ah")

Jika kita membaca sejarah, maka akan kita dapati bahwa Syiah merupakan suatu sekte yang banyak menebarkan kebencian dan peperangan di tengah umat Islam. Mengapa Demikian? Mengapa mereka tidak "menghormati" tanah suci Mekkah?

Perlu diingat bagi kalangan Syi'ah 12 kesucian Mekkah dianggap masih dibawah kesucian Karbala. Datang ke Karbala lebih mulia dibanding ibadah haji, sekalipun sudah puluhan kali.

“Sesungguhnya ziarah (berkunjung) ke kubur Husein sebanding dengan (pahala) haji sebanyak 20 kali. Dan lebih utama dari 20 kali umrah dan 1 kali haji.” (Furu’ al-Kafi, 1: 324).

Sehingga tidak akan heran mereka akan senantiasa membuat "onar" ditempat tersebut, karena kedudukannya tidak lebih mulia dari tempat suci mereka, disamping tentu "kecemburuan" terhadap Mekkah akan senantiasa "menyengat" karena "kalah bersaing" dan "kalah kunjungan" dibanding dengan tempat paling suci bagi mereka.

Rentetan peristiwa demi peristiwa nampaknya dikarenakan perbedaan keyakinan yang dianut, jika pelaku dalam peristiwa tersebut dirancang dan dilakukan oleh "Negara Syi'ah". Allohu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar