Tanya : Assalamu’alaikum pak ustadz …. Pak apakah sama jika seseorang keluar mazi atau wadi seperti keluarnya mani? Tolong pak ustadz jelaskan ketiganya ataupun perbedaannya! Wassalam
Jawab :
Wa’alaikumussalam …Mani atau sperma adalah cairan yang keluar dari
lubang kemaluan (qubul) biasanya keluar ketika rangsangan syahwat
memuncak, baik karena berhubungan badan (termasuk mimpi berhubungan),
onani dan cara yang lainnya. Ciri umum air mani, putih kental, keluar
memancar (tadafu’), disertai rasa nikmat, badan agak lemas setelah
keluar.
Jika keluar cairan mani maka orang
tersebut akan dihukumi telah berhadats besar, dan wajib mandi.. Cairan
mani tidak dihukumi najis, sehingga pakaian yang berlumuran mani sah
digunakan untuk shalat.
“Bahwasanya aku (Aisyah ra) dahulu
mengerik (air mani) dari pakaian Rasulullah SAW, kemudian beliau shalat
dengan menggunakan pakaian tersebut.” (HR. Muslim dari Aisyah ra)
Sedangkan Mazi cairan dari qubul
(kemaluan) yang warnanya putih bersih, bening, atau agak kuning namun
licin. Biasanya ia keluar ketika awal-awal bangkit syahwat dan belum
mencapai puncaknya, biasanya cairan mazi tidak berbau. Seringkali mazi
keluar tanpa terasa. Mazi banyak keluar pada kaum wanita terutama ketika
mereka bangkit syahwat.
“Dari Ali ra, beliau berkata: saya
adalah laki-laki yang suka keluar mazi, maka saya merasa malu bertanya
kepada Rasulullah saw karena posisi anak beliau (Fathimah, istri Ali ra)
maka saya perintahkan Miqdad bin Aswad maka iapun bertanya kepada
Rasulullah, maka jawab Rasulullah: basuhlah zakar dan berwudhuk”.(H.R Bukhary dan Muslim).
Adapun Wadi cairan keluar lewat qubul
yang putih keruh kental biasanya keluar setelah buang air kecil ataupun
ketika mengangkat beban yang berat. Hukum bagi orang yang keluar mazi
dan wadi tidak diwajibkan mandi, namun cairan mazi dan wadi tergolong
dalam najis, sehingga wajib dibasuh (dibersihkan). Allohu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar