Tanya
: Assalamu'alaikum ... Mas Abu Alifa, ada yang menerangkan (seorang Kyai) bahwa
seluruh hamba Allah nanti diakhirat akan melihat Allah dengan jelas. Benarkah?
Wassalam MG
Jawab
: Wa'alaikumussalam ... tentu "hamba Allah" yang dimaksud
"Kyai" adalah orang-orang yang beriman (ahli surga). Hal ini
berdasarkan salah satu firman Allah swt .
كَلَّا إِنَّهُمْ
عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ
Sekali-kali
tidak, sesungguhnya mereka (orang-orang kafir) pada hari kiamat benar-benar terhalang
dari (melihat) Rabb mereka. (QS.
Al-Muthaffifin:15).
Sedangkan bagi orang-orang yang beriman (ahli
surga), maka mereka akan bertemu sekaligus melihat langsung sang pencipta
(Allah swt). Hal ini berdasarkan firman Allah swt. :
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ. إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wajah-wajah (ahli surga) pada hari itu
berseri-seri. Kepada Rabb-nyalah mereka melihat. (QS
Al-Qiyaamah:22-23)
لِلَّذِينَ
أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلا ذِلَّةٌ
أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada
pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. (QS. Yunus: 26)
Para ahli tafsir maupun ahli hadist semisal
Ibnu Katsir, At-Thabary, Ar-Razi, Ath-Thahawi, Ash-Shabuny, Imam Syafi'i, Ibnu
Huzaimah, Imam Ahmad dan lain-lain, baik saat ahli tafsir "mengupas' surat
Yunus 26 mengenai lafadz "tambahannya", bahwa yang dimaksud dengan
tambahan disurga itu adalah melihat Allah swt. Hal tersebut berdasarkan penjelasan dari Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Shuhaib bin Sinan (lihat hadits terakir). Sedangkan tidak demikian dengan
orang-orang kafir.
Begitu juga dalam beberapa hadits dijelaskan
mengenai posisi orang-orang yang beriman bahwa mereka disamping akan dimasukkan
ke dalam surganya Allah swt., mereka juga akan langsung melihat Allah swt. Diantara hadits yang menerangkan hal itu :
Ketahuilah, tidak ada seorangpun di
antara kamu yang (bisa) melihat Rabb-nya
(Allah) Ta’ala sampai dia mati
(di akhirat nanti). (Muslim no. 169)
Dari Jarir ra beliau berkata: Kami sedang
duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lantas beliau memandang
bulan purnama dan bersabda : “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian
sebagaimana kalian melihat bulan ini, tidak terhalangi dalam melihatnya.”
(Shahih Bukhari no. 7434, Kitab Tauhid, Bab Qauluhu wujuuhu yaumaidzin
naadhirah ilaa rabbihaa naazhirah)
Dari Shuhaib bin Sinan ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Jika penghuni surga telah
masuk surga, Allah Ta’ala
berfirman: “Apakah kalian (wahai penghuni surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan
(dari kenikmatan surga)? Maka mereka menjawab: Bukankah Engkau telah memutihkan
wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan
menyelamatkan kami dari (azab) neraka? Maka (pada waktu itu) Allah membuka
hijab (yang menutupi wajah-Nya Yang Maha Mulia), dan penghuni surga tidak
pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai daripada melihat
(wajah) Allah Ta’ala”.
Kemudian Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca QS. Yunus ayat 26. (Shahih Muslim no.
181). Allohu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar