Tanya : Bismillah, pak ustadz dikalangan masyarakat Sunda suka ada istilah kepada anak, Ulah kaluar sareupna (jangan main atau keluar menjelang maghrib), nanti ada (dibawa) “sanekala” (mungkin sebutan syaithan sareupna). Apakah hal itu akan merusak aqidah, atau apakah hal itu termasuk kepercayaan yang dilarang (syirik). Mohon penjelasannya. DFe Sindangkasih Jawa Barat
Jawab : Ada kalanya apa yang dikatakan orang tua dan kedengarannya berbau syirik, ternyata malah berdasarkan pemahaman terhadap sebuah keterangan (hadits). hanya mungkin dalam mengungkapkan hal itu, disesuaikan dengan keadaan masyarakat tersebut. Perhatikan hadits dibawah ini :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ
أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ
حِينَئِذٍ فَإِذَا ذَهَبَتْ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ
وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ
لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا قَالَ وَأَخْبَرَنِي عَمْرُو
بْنُ دِينَارٍ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ نَحْوَ مَا أَخْبَرَنِي
عَطَاءٌ وَلَمْ يَذْكُرْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ
Rasulullah saw bersabda: “Jika
kegelapan malam datang, atau kalian berada pada petang hari, jagalah
anak-anak kalian karena pada saat itu setan sedang berkeliaran. Jika
malam telah berlalu beberapa saat, bolehlah kalian biarkan mereka dan
tutuplah pintu rumah dan sebutlah nama Allah karena setan tidak akan
membuka pintu yang tertutup”. Dia (Ibnu Juraij) berkata; “Dan telah
mengabarkan kepadaku ['Amru bin Dinar] dia mendengar [Jabir bin
'Abdullah] seperti apa yang ‘Atha’ kabarkan kepadaku namun tidak
menyebutkan kalimat dan sebutlah nama Allah“. (Bukhary No. 3059, 5192, dan Muslim No. 3756 dari jabir bin Abdillah).
Kalau melihat keterangan diatas, jelas sekali bahwa (mungkin) yang dimaksud “Sanekala” dikalangan masyarakat sunda adalah ya syaithan itu. Dan memang menurut hadits tersebut anak-anak pada waktu itu jangan dibiarkan berkeliaran (keluar rumah). Allohu A’lam
Kalau melihat keterangan diatas, jelas sekali bahwa (mungkin) yang dimaksud “Sanekala” dikalangan masyarakat sunda adalah ya syaithan itu. Dan memang menurut hadits tersebut anak-anak pada waktu itu jangan dibiarkan berkeliaran (keluar rumah). Allohu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar