KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Kamis, 09 Juli 2015

ZAKAT FITHRI



Oleh : KH.Luthfie Abdullah Ismail Lc.

Istilah “ Zakat Fithrah” yang sering kita dengar sebenarnya salah, yang benar adalah “Zakat Fithri” yaitu zakat yang ada kaitannya dengan `Iedul Fithri. Kesimpulan ini didasarkan pada riwayat :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنْ الصَّدَقَاتِ (ابوداود )

Dari Ibnu Abbas ia berkata : Rasulullah saw telah fardhukan  “Zakat Fithri” sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan ucapan yang jelek serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa melaksanakannya sebelum shalat (`Ied) maka ia terhitung sebagai zakat yang diterima, (tetapi) barangsiapa melaksa nakannya sesudah shalat, maka ia teranggap sebagai salah satu sedekah (HSR Abu Dawud)
  • Pada riwayat di atas digunakan lafazh “ Zakatal Fithri “ bukan “Zakatal Fithrah”

Pengertiannya

Zakat Fithri adalah zakat makanan pokok (beras, gandum, korma dll) yang sudah boleh dikeluarkan mulai memasuki bulan Ramadhan hingga tanggal 1 Syawwal sebelum berangkat shalat `Ied.

Miqdar/Ukurannya

Miqdar yang wajib dikeluarkan adalah 1 sha` (kurang lebih 2.5 kg) beras, korma ataupun gandum sebagaimana riwayat Ibnu Umar :

فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى وَالصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَأَمَرَ بِهَا أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلاَةِ ( البخاري و مسلم )

Rasulullah saw telah fardhukan zakat fithri (berupa) 1 sha` korma, atau gamdum pada hamba, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak kecil atau orang dewasa dari kaum Muslimin, dan beliau perintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar (menuju) shalat (HSR Bukhari Muslim)

Pada riwayat lain Abu Said al-Khudri mengatakan :

كُنَّا نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ أَقِطٍ أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ (البخاري)

Kami (sahabat-sahabat) biasa mengeluarkan zakat fithri berupa satu sha` gandum, atau satu sha` kurma atau satu sha` susu kering atau satu sha` kismis (Riwayat Bukhari)

  • Dari riwayat ini disimpulkan bahwa zakat fithri adalah zakat makanan pokok, untuk kita makanan pokoknya adalah beras

Waktu Mengeluarkannya
Umumnya masyarakat mengeluarkan zakat fithri  pada malam `Ied, padahal tidak ada satupun dalil yang mengharuskan mengeluarkannya pada malam tersebut .
Artinya zakat fithri sudah boleh dikeluarkan sejak kita memasuki bulan Ramadhan, yang penting jangan melebihi batas yang dibolehkan Agama yaitu saat orang-orang berangkat  menuju shalat. Apabila zakat ini ditunaikan setelah shalat, maka ia hanya terhitung sebagai sedekah biasa .(Lihat hadits riwayat Abu Dawud di atas)

Riwayat Ibnu Umar yang menunjukkan bolehnya mengeluarkan zakat fithri dua hari sebelum `ied adalah sbb :

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يُعْطِيهَا الَّذِينَ يَقْبَلُونَهَا وَكَانُوا يُعْطُونَ قَبْلَ الْفِطْرِ بِيَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ (البخاري)

Dan adalah Ibnu Umar menunaikan (zakat fithri)  kepada mereka yang berhak menerima sehari atau dua hari sebelum `ied (R Bukhari)

Yang wajib mengeluarkan

Zakat fithri berbeda dengan zakat-zakat yang lain karena zakat ini tidak hanya diwajibkan pada orang-orang mampu, tapi zakat ini diwajibkan kepada setiap Muslim, baik dia laki-laki, perempuan, anak-anak, orang dewasa, orang merdeka ataupun hamba. Artinya kalau seorang suami mempunyai 4 orang anak. Maka yang menjadi tanggungannya adalah 6 jiwa, yaitu dirinya sendiri, isterinya dan 4 orang anaknya. (Lihat hadits riwayat Bukhari Muslim di atas)

Mustahiqnya

Mustahiq zakat ini sama dengan zakat-zakat yang lain yaitu 8 ashnaf sebagaimana tersebut dalam surah at-Taubah ayat 60 :

اِنّمَا الصَّدَقَةُ لِلْفُقَرَأءِ والْمَسَاكِيْنِ وَالعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِيْ الرِّقَابِ والغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللهِ وابْنِ السَّبِيْلِ فَرِيْضَةً مِنَ اللهِ وَاللهُ عَلِيْمٌ حَمِيْمٌ

Sesungguhnya sedekah (zakat) itu hanya untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk memerdekakan hamba, untuk yang dililit hutang, dan untuk keperluan sabilillah dan untuk ibnu sabil, sebagai kewajiban dari Allah, dan (sesungguhnya) Allah maha mengetahui dan maha bijaksana.

Kesimpulan
1. Istilah yang benar untuk zakat ini adalah zakat fithri
2. Zakat fithri berupa zakat makanan pokok sebanyak satu sha`
3. Zakat ini sudah boleh dikeluarkan sejak Ramadhan dan tidak boleh melebihi waktu orang-orang berangkat menunaikan shalat `ied
4. Zakat fithri diwajibkan kepada setiap jiwa (Muslim)
5. Zakat fithri yang ditunaikan setelah shalat `ied tidak dianggap zakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar