KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Kamis, 05 Februari 2015

FADHILAH MEMBACA SHALAWAT "NUURIL-ANWAR"


Tanya : Assalamu’alaikum.. Pak Ustadz saya sering membaca shalawat yang katanya fadhilahnya sangat besar. Shalawat yang dimaksud adalah Nuurul-Anwar. Mohon dijelaskan apa makna dibalik shalawat tersebut sampai diperintahkan harus sering dibaca? Wassalam PIK Kr.Pucung  
Jawab : Wa’alaikumussalam, yang dimaksud shalawat nuur al-anwar yaitu : 

اللهم صل على نور الانوار وَسِرِّ الاَسرَارِ وَتِر يَاقِ الاَغيَارِ وَمِفتَاحِ بَابِ اليَسَارِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد المُختَارِ وَالِهِ الاَطهَار وَاصحَا بِهِ الاَخيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَاِفضَالِهِ

(Allahumma shalli ’alaa nuuril anwaari wasirril asraari, watiryaaqil aghyaari wamiftaahi baabil yasaari, sayyidinaa  Muhammadinil muhtaari wa aalihil athhaari wa ash haabihil ahyaari ’adada ni’amillaahi wa ifdhaalih).
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, rahasia dari segenap rahasia, penawar duka dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami, Nabi Muhammad saw yang terpilih, keluarganya yang suci dan para sahabatnya yang mulia sebanyak hitungan nikmat  

Shalawat ini adalah susunan as-Sayyid Ahmad al-Badawi, seorang pecinta Sayyidina Mauhammad Saw. yang banyak menggubah sya’ir-sya’ir indah sebagai ungkapan rasa cintanya yang begitu mendalam terhadap Rasulullah Saw. Allah SWT dan karunia Nya.
 
Bahkan menurut As-Sayyid Ahmad (yang membuat lafadz shalawat ini), jika dibaca setiap selesai shalat fardhu, maka akan terhindar dari segala mara bahaya dan memperoleh rizki dengan mudah. Jika dibaca 7 kali sebelum tidur, insya Allah akan terhindar dari sihir yang dilakukan orang jahat. Dan jika dibaca 100 kali sehari semalam, akan memperoleh cahaya Illahi, menolak bencana, mendapat rizki lahir batin.

Sayyid Ahmad Ruslan memberikan komentar atas shalawat ini: “Shalawat ini sangat mujarab untuk menunaikan hajat, mengusir kesusahan, menolak bencana dan meraih cahaya, bahkan sangat manjur untuk segala keperluan.”

Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam kitabnya “Afdhal ash-Sholawat” menukil sebagaimana di atas dari Sayyid Ahmad Zaini Dahlan dengan sedikit tambahan, yaitu: “...bahkan sholawat ini mujarrab untuk segala sesuatu dan bilangan wiridannya adalah 100 kali setiap hari.

Akan tetapi sayang sekali hal tersebut bukan bersumber dari Rasulullah saw. Jangankan hadits yang shahih dalam hadits dhaif-pun tidak ditemukan lafazd ini yang disandarkan kepada Nabi (ucapan Nabi saw). Hemat penulis shalawat model ini bukan sebuah tuntunan syariat yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Apalagi meyakini bahwa kalimat tersebut mempunyai keutamaan khusus. Allohu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar