KEL.BESAR ABU ALIFA

KEL.BESAR ABU ALIFA

Kamis, 05 Februari 2015

MOHON PILIHAN TERBAIK




Tanya : Assalamu'alaikum, pak ustadz Abu yang saya hormati, ada satu persoalan yang sangat mengganjal antara diterima dan tidaknya, tentang calon suami. Yang jadi pertanyaan. 1. Apakah shalat istikharah itu harus senantiasa ada pilihan diantara dua atau lebih? 2. Bagaimana cara shalat istikharah itu? 3. Apakah ada surat khusus dari al-Quran yang harus saya baca? 4. Kapan doa itu saya baca? TRU dll.

Jawab : Wa'alaikumussalam, Shalat Istikharah adalah memohon agar dipilihkan dan diberi kecondongan untuk memilih yang baik. Shalat ini tidak berlaku jika pilihan itu antara yang hak dan bathil, atau pilihan bathil (yang melanggar ketentuan syariat). Pada kasus akhwat diatas bukan terletak pada calon suami hanya satu, menjadi tidak adanya shalat istikharah. Akan tetapi pada dua pilihan antara diterima dan tidaknya dikarenakan ada ganjalan atau keraguan antara menerima dan tidaknya. Hal inilah yang pernah dilakukan oleh Zainab saat mendapat lamaran dari Rasulullah saw melalui perantara Zaid ra. 

Zainab menjawab, “Aku tidak akan melakukan apa pun sebelum aku bermusyawarah dengan Tuhanku (dengan istikharah).” (HR Muslim).

Shalat istikharah adalah shalat dua rakaat yang dilakukan secara sendiri. Bacaan shalat istikharah sama dengan bacaan pada shalat-shalat yang lain. Dan tidak ada kekhususan harus membaca surat ini dan itu setelah membaca surat al-fatihah.

Adapun doa yang pernah diajarkan oleh rasulullah saw saat melakukan istikharah adalah :


للَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العظيم فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ  وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أن هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى ْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى  فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هذا الأمر شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْه عَنْي فاصرفني عنه ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ

“Ya Allah, aku memohon petunjuk kepadaMu dengan ilmuMu dan aku memohon ketentuan daripadaMu dengan kekuasaanMu dan aku memohon daripadaMu akan limpah kurniaanMu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkaulah Yang Maha Mengetahu segala perkara yang ghaib. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui bahwasanya urusan ini (sebutkan..) adalah baik bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku, takdirkanlah ia bagiku dan permudahkanlah serta berkatlah bagiku padanya da seandainya Engkau mengetahui bahawa urusan ini (sebutkan..) mendatangkan keburukan bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku, jauhkanlah aku daripadanya dan takdirkanlah yang terbaik bagiku kemudian redhailah aku dengannya

Doa tersebut boleh dibaca dalam shalat atau sesudah shalat. Shalat ini boleh dilakukan kapan saja, tidak ada ketentuan waktu yang khusus untuk shalat ini.

Shalat Istikharah juga boleh dilakukan berulang kali jika kita ingin istikharah pada Allah dalam suatu perkara. Karena istikharah adalah do’a dan tentu saja boleh berulang kali. Ibnu Az Zubair sampai-sampai mengulang istikharahnya tiga kali. Dalam shahih Muslim, Ibnu Az Zubair mengatakan,


إِنِّى مُسْتَخِيرٌ رَبِّى ثَلاَثًا ثُمَّ عَازِمٌ عَلَى أَمْرِى

“Aku melakukan istikharah pada Rabbku sebanyak tiga kali, kemudian aku pun bertekad menjalankan urusanku tersebut (HR.Muslim). Allohu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar