DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Pada Sidang Dewan Hisbah Lengkap
Di Gedung Haji Qanul Manazil, Ciganitri Bandung,
26 Rabi'ul Awwal 1433 H
19 Februari 2012 M
Tentang:
"KRITERIA PENETAPAN AWAL BULAN QOMARIAH ; ANTARA WUJUDUL HILAL DAN IMKANUR RU'YAH"
بسم الله الرحمن الرحيم
Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT :
Firman Allah SWT :
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ
Mereka
bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu
adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; …. (Q.S. al-Baqarah [2] :189)
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
Dan Telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (Setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. (Q.S. Yaa-siin [36] : 39)
Hadis Nabi SAW :
عن
أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا
لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ
ثَلَاثِينَ) رواه البخاري
Dari Abi Hurairah ra berkata. Bersabda Nabi saw : Shaumlah karena telah melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya (pula), jika terhalang (tidak terlihat) maka sempurnakan bulan Sya'ban menjadi 30 hari (pen. Abu Alifa)
جَاءَ
أعْرَبيٌّ إلىَ النَّبيِّ .ص. فَقَالَ إنِّى رَأيْتُ الهِلاَلَ قَالَ:
أتَشْهَدُ أن لا إله إلا الله؟ قال نعم, قال: أتشهد أنَّ محُمَّدًا رَسُولُ
اللّهِ؟ قالَ نَعَمْ , قالَ: يَا بِلالُ أذِّنْ فى النَّاسِ
فَلْيَصُوْمُوْا غَدًا.
Seorang badwi mendatangi Rasulullah saw, ia berkata: “Sesungguhnya saya telah melihat hilal (Ramadhan)” Rasul bertanya: “Apakah engkau mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah?” Orang Badwi tsb menjawab: “Ya”. Rasul bertanya lagi: “Apakah engkau mengakui bahwa Muhammad itu Rasul Allah?” Orang Badwi menjawab: “Ya”. Kemudian Rasul bersabda: “ Ya Bilal beritahukanlah kepada orang-orang supaya berpuasa esok hari”. (Sunan Abi Daud 6:283, Sunan at-Tirmidzi 3:118, Sunan an-Nasa-i 7:266, Sunan Ibnu Majah 5:152, as-Sunanul Kubro Lin-Nasa-i 2:68, al-Mustadrok Lis-Shohihain Lil Hakim 3:114 dan 4:74, Sunan ad-Darimi 5:185 dan Sunan ad-Daruquthni 5:414).
عن كريب أنّ أمّ الفضل بنت الحارث بعثه إلى معاوية بالشام قدمت الشام فقضيت حاجتها فاستهل علي رمضان وأنا بالشام فرأيت الهلال ليلة الجمعة ثم قدمت المدينة فى أخر الشهر فسئلنى عبد الله بن عباس ثم ذكر الهلال فقال متى رأيتم الهلال؟ فقلت رأيناه ليلة الجمعة فقال أنت رأيتها؟ فقلت نعم, و رأه الناس و صاموا وصام معاوية فقال لكنّ رأيناه ليلة السبت فلا نزال نصوم حتى نكمل ثلاثين أو نراه فقلت أو لا تكتفى برأية معاوية و صامه؟ فقال: هكذا أمرنا رسول الله ص. (رواه مسلم)
Dari
Kuraib sesungguhnya Ummul Fadlal binti al-Harits telah mengutusnya ke
Mu’awiyah di Syam (Syiria). Ia berkata, saya telah sampai di Syam lalu
saya menyelesaikan keperluannya (Ummul Fadlal) dan nampaklah padaku
hilal bulan Ramadhan sedangkan saya berada di Syam dan saya melihat
hilal pada malam Jum’at, lalu sampai di Madinah akhir
bulan (Ramadhan). Saya ditanya oleh Abdullah bin Abbas lalu ia
mengatakan tentang hilal, lalu ia bertanya: “Kapan kalian melihat
hilal?”, saya menjawab: “Kami melihatnya malam Jum’at?”
Ia bertanya: “Engkau melihatnya sendiri?”, saya menjawab: “Ya, bahkan
orang-orang juga melihatnya lalu mereka shaum dan Mu’awiyah pun shaum”,
Ia berkata: “Akan tetapi kami melihat hilal malam Sabtu,
oleh karena itu kami akan terus shaum sampai sempurna tiga puluh hari
atau kami melihat hilal”, Saya bertanya: ”Apakah anda tidak merasa cukup
dengan rukyat Mu’awiyah dan shaumnya?”, Ia menjawab: “Demikianlah
Rasulullah saw memerintahkan kepada kami”. (Shohih Muslim 5:367,
Sunan Abi Daud 6:270, Sunan at-Tirmidzi 3:122, Sunan an-Nasa-i 7:263,
Musnad Ahmad 6:185, as-Sunanul Kubra Lil Baihaqi 4:251, as-Sunanul Kubra
Lin Nasa-i 2:68, Sunan ad-Daruqutni 5:471 dan Shohih Ibnu Khuzaimah
7:171).
MEMPERHATIKAN :
1. Sambutan dan pengarahan dari Ketua Dewan Hisbah KH.Usman Sholehuddin
2. Sambutan dan pengantar dari Ketua Umum PP Persis Prof. Dr. KH. M. Abdurrahman, MA.
3. Makalah dan pembahasan yang disampaikan oleh: 1. Ust. Drs. Hilman Syakani, M.Pd, 2. Ust. Syarif Ahmad Hakim, MH.
4. Pembahasan dan penilaian dari anggota Dewan Hisbah terhadap masalah tersebut di atas.
MENIMBANG:
1. Terdapat dua kriteria yang berkembang dalam menentukan awal bulan qomariah yaitu wujudul hilal dan imkanur ru'yah.
2. Perbedaan kriteria ini sering menimbulkan keresahan di tengah ummat, terutama dalam pelaksanaan shaum dan 'id.
3. Perlu menetapkan salah satu dari dua kriteria diatas.
Dengan demikian Dewan Hisbah Persatuan Islam
MENGISTINBATH :
1.Kriteria awal bulan qomariyah adalah imkanur rukyah.
2.Kriteria Visibilitas hilal yang digunakan diserahkan kepada hasil sidang Dewan Hisab dan Rukyah Persatuan Islam.
Demikian keputusan Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan makalah terlampir.
الله يأخذ بأيدينا الى ما فيه خير للإسلام و المسلمين
Bandung, 26 Rabi'ul Awwal 1433 H
19 Februari 2012 M
DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM
Ketua Sekretaris
NIAT: 05536 NIAT: 13511
Tidak ada komentar:
Posting Komentar